Senin, 09 November 2020

Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah

 Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah

Pupuk Bokasi

    Pandemi covid-19 menuntut masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah daripada beraktivitas di luar jika tidak  mendesak. Hal ini menyebabkan kejenuhan bagi masyarakat sehingga untuk menghilangkan kejenuhan karena di rumah aja munculah hobi-hobi baru, salah satunya hobi menanam tanaman hias di halaman rumah. Sehingga harga tanaman hias dan pupuknya melambung tinggi.
Nah, artikel ini dimuat untuk mereka yang ingin membuat sendiri pupuk bokasi untuk tanaman hias sendiri atau untuk di jual. Karena peluang berbisnis pupuk bokasi ini cukup tinggi mengingat “musim bunga” kini terjadi di seluruh Indonesia bahkan ke luar. Semoga bermafaat :)

Pupuk Bokasi

Pupuk Bokasi

Pupuk bokasi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran sapi, kotoran ayam, sekam, dan bahan lainnya dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan dikenal sebagai effective microoganism (EM) yang tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Cara Pembuatan Pupuk Bokasi

Bahan-Bahan

  1. Bahan Baku Utama : Bahan baku utama yaitu kotoran ternak sapi sebanyak 1 ton. Kotoran ternak sapi yang digunakan sedikit sehingga mempercepat kotoran sapi menjadi kering dan gembur.
  2. Bahan Baku Tambahan: Bahan baku tambahan bisa digunakan litter ayam yang terdiri dari sekam yang bercampur dengan dedak, sisa-sisa makanan ayam dan kotoran ayam. Bahan Litter ayam yang diperlukan sebanyak 10 % dari bahan baku, 1 ton bahan baku sama dengan 100 kg litter ayam.
  3. Gula Pasir atau Molases : Campuran lainnya adalah gula pasir sebanyak 20 sendok makan atau bisa digantikan dengan molases sebanyak 10 % dari bahan baku, sama dengan 60 ml/2-3 sendok makan. Tujuan diberi gula pasir atau molases adalah sebagai makanan dari mikroorganisme yang terkandung didalam EM-4.
  4. Effective Microorganism (EM) : EM adalah EM-4 sebanyak 500 ml. EM-4 mengandung lactobasillus, ragi, bakteri fotosintetik, Actinomycetes dan jamur pengurai untuk memfermentasikan bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman.
  5. Air:  Penggunaan air disesuaikan dengan kondisi bahan baku, jika bahan baku sedikit basah, berarti air yang digunakan juga sedikit. Sebaliknya, jika bahan baku kering air yang digunakan pun banyak.

Peralatan

  1. Cangkul digunakan untuk mengaduk dan membalik pupuk setengah jadi.
  2. Sekop digunakan untuk pengambilan kotoran ternak.
  3. Timbangan digunakan untuk menimbang pupuk yang akan dikemas.
  4. Gelas ukur berfungsi untuk menakar banyaknya EM4 yang akan dicampurkan dengan air dan molases atau gula.
  5. Thermometer berfungsi sebagai alat untuk mengukur suhu dari pupuk.
  6. Ember digunakan untuk mengambil air.
  7. Ayakan digunakan untuk memisahkan butiran pupuk yang besar da kecil.
  8. Cetok digunakan untuk mengambil pupuk yang telah jadi kedalam kemasan.
  9. Sepatu boot dan masker sebagai alat pelindung diri. Masker sangat diperlukan karena ketika pengandukan atau pembalikan pupuk mengeluarkan bau yang menyengat sehingga jangka panjangnya dapat menyebabkan penyakit sesak nafas.
  10. Kantong plasik sebagai kemasan pupuk. Gunakan kantong plastik yang menarik sehingga minta konsumen untuk membelinya tinggi.

Cara Pembuatan

  1. Mengumpulkan kotoran sapi dari kandang yang sedikit kering, kemudian hamparkan dilantai. Kumpulkan sebanyak 1 ton.
  2. Menaburkan litter ayam, kemudian cangkul untuk mencampurkan kotoran sapi dan litter ayam secara merata.
  3. Melarutkan EM-4 dan gula pasir atau molases kedalam air, kemudian siramkan secara merata sambil dibolak-balik. Campuran tersebut kandungan airnya 30 % dengan ciri-ciri bahan Bokasi apabila digenggam tidak keluar air dan jika dilepas gengamannya campuran akan mekar.
  4. Menghamparkan bahan diatas lantai dengan ketinggian 15-20 cm dan ditutup terpal secara rapat, untuk menghindari udara masuk.
  5. Setiap hari pupuk dibolak-balik menggunakan cangkul, ketika membolak-balik pupuk pakailah masker, karena aroma pupuk yang begitu menyengat. Sebelum pembalikan dilakukan pengecekan suhu, usahakan suhu berkisar antara 40ºC - 50ºC, jika suhu terlalu panas, hamparan pupuk ketinggiannya diturunkan.
  6. Setelah 7 hari, barulah pupuk siap untuk menuju proses selanjutnya.
  7. Pengayakan dan Pengemasan
  8. Pengayakan dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak terurai dan untuk mendapatkan ukuran yang seragam. Pupuk Bokasi yang telah diayak dihamparkan kembali dilantai dengan ketinggian 10 cm, selama 1-2 hari sehingga pupuk benar-benar kering dan siap untuk dikemas dikemasan berkapasitas 5 kg.
              



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah

 Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah     Pandemi covid-19 menuntut masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah dar...