Sabtu, 01 Agustus 2020

Laporan Praktikum Sistem Pencernaan Ayam


BAB I

PENDAHULUAN 

Latar Belakang

Pencernaan adalah rangkaian penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatuperubahan fisik dan kimia dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Proses pencernaan  makanan pada ternak ruminansia relatif lebih komplek dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya. Alat pencernaan terdiri atas saluran yang memanjang mulai dari mulut sampai ke usus dan berakhir di lubang pelepasan atau anus. Ayam memiliki pencernaan yang sederhana. Oleh sebab itu hanya tersedia tempat yang sempit untuk kehidupan jasad renik dalam usus yang diperlukan untuk membantu mencerna pakan.

Ternak unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan produk peternakan membuktikan bahwa usaha peternakan dewasa ini mengalami kemajuan. Diantara produk-produk tersebut unggas memegang peranan yang sangat penting, karena digemari dan banyak dikenal oleh masyarakat.

Sistem saluran pencernaan terdiri atas saluran yang dilapisi oleh membran mukosa yang berhubungan dengan kulit luar, pada mulut dan anus. Empat lapisan yang menyusun dinding saluran pencernaan dari luar ke dalam adalahepitel squamous (di dalam bagian glandular dari perut serta kolon sederhana), lamina propria (termasukmukosa dan sub mukosa muskularis), otot-otot (seran lintang esophagus, otot halus, pada bagian selainnyaesofagus yang umumnya bagian dalam sirkuler juga bagian luarlongitudinal), arah kaudal terhadap diafragma serta yang menutupi sebagian besar saluran pencernaan (suatu penutupserosa bagian luar yang disebut peritonium viseral) (Frandson,2000).

Saliva atau kelenjar ludah dalam jumlah sedikit dikeluakan dalam mulut untuk membantu menelan makanan untuk melicinkan makanan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ke tembolok (Akoso, 1998).

            Organ pencernaan ayam terdiri atas mulut, faring, esophagus, tembolok, lambung,kelenjar, lambung otot, usus halus, usus buntu, usus besar, kloaka, dan alat asesoris yang berupahati, limpa, dan pankreas (Anggorodi, 1994)

            Kerongkongan atau esophagus adalah saluran yangmenuju ke tembolok dan terus berlanjut ke proventriculus.Bagian esophagus memilikikemampuan untuk mengembang sehingga menjadi tembolok.Tembolok memiliki bentuk menyerupai kantung.Pakan disimpan dalam tembolok untuk sementara, di sini terjadi pelunakandan pencernaan pendahuluan yang dibantu oleh enzim. Pakan yang berupa serat kasar dan biji- bijian tinggal di tembolok selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman(Akoso, 1998)

            Pencernaan pakan di dalam perut kelenjar hanya kecil peranannya karena makananhanya tinggal sebentar di dalam organ ini dalam waktu yang relatif singkat (Akoso, 1998).

Sebagian besar pencernaan terjadi di dalam usus halus. Proses penyerapan makanan juga mulai terjadi pada usus halus. Lapisan dalam usus halus mempunyai bangunan yang berupa tonjolan-tonjolanyang berlipat-lipat, halus, dan jumlahnya sangat banyak, yang disebut villi berfungsi memperluas permukaan absorbsi dari usus halus (Akoso, 1998).

Proses pencernaan pada unggas berlangsung sangat cepat, hanya memerlukanwaktu 2,5 jam untuk unggas betina bertelur dan 8-12 jam pada ayam betina tidak bertelur,untuk perjalanan dari mulut ke kloaka (Sarwono, 1993)

 

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari parktikum ini adalah sebagai berikut:

1.      Mengetahui berbagai organ pencernaan ayam dan organ reproduksi ayam betina
2.   Memahami fungsi dari organ percernaan ayam dan reproduksi ayam betina.
3.      Menambah wawasan mengenai ilmu dasar anatomi ayam.

BAB II

MATERI DAN METODE

 

Waktu dan Tempat

            Praktikum anatomi pencernaan ayam dilaksanakan pada 24 Juni 2020 di Desa Cahya Maju Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

 

Alat dan Bahan

            Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi

1.      Pisau tajam  
2.      Meja bedah atau meja lain 
3.      Pinset 
4.      Gunting tajam  
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ayam betina dewasa.

 

Petunjuk Pelaksanaan

            Adapun petunjuk pelaksaan prakikum adalah sebagai berikut 

  •  Sembelih seekor ayam dari jenis dan tipe ayam apapun
  •  Letakkan ayam diatas meja bedah atau alas lain yang bersih dalam posisi terlentang.
  •  Sayat kedua pangkal paha sampai persediannya lepas menggunakan pisau.
  • Bedah tubuh ayam dengan hati-hati.

a.       Mulai dari dari daerah ujung pubis dan ujung belakang tulang dada (sternum)

b.      Perhatikan semua organ, jangan sampai rusak.

c.       Gunakan pinset dan gunting untuk menyelamatkan semua organ.

d.      Arahkan sayatan kedepan (cranial)

e.       Potong tulang corocoid , tulang selangka (clavicula), dan tulang rusuk bagian bawah sehingga perut dan dada terlepas.

  • Cari organ-organ yang termasuk kedalam kelompok alat pencernaan mulai dari esophagus sampai kloaka.
  • Keluarkan semua organ dari dalam tubuh ayam.
  •  Amati bagian-bagian pencernaan ayam mulai dari bagian interior sampai bagian posterior.

a.       Esophagus

b.      Crop/tembolok

c.       Proventriculus

d.      Ventriculus/gizard/lambung sejati

e.       Hati

f.       Kantong empedu

g.      Pancreas

h.      Limpa

i.        Duodenum

j.        Usus buntu/ceca

k.      Usus besar

l.        Kloaka

  •  Lepaskan pancreas dari duodenum.
  •  Lepaskan hati dan kantong empedu dari duodenum. Perhatikan bahwa kantong empedu berhubungan dengan lobus kanan hati.
  • Lepaskan mesenterium dari duodenum.
  • Buka esophagus, tembolok, proventriculus, vetriculus, duodenum, ceca dan usus besar. Gunakan gunting, perhatikan isinya, bandingkan perbedaan konsistensi makanan dalam setiap bagain tersebut.
  • Lepaskan dinding dalam (epitelium) ventrikulus, gunakan tangan, amati otot-otot ventrikulus dan bandingkan tebalnya dengan otot bagian lain pada no 11
  • Bersihkan alat-alat dan buang bekas praktikum.
  • Kembalikan alat-alat ke tempa semula.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

            Bagian-bagian Alat Pencernaan pada Ayam




Esophagus (Kerongkongan) 

Esopagus membentang disepanjang leher dan thorax, kemudian berakhir di proventriculus, merupakan penghubung antara dasar mulut (pharynx) dengan crop dan ventriculus. Esophagus menghasilkan mukosa yang berfungsi untuk membantu melicinkan pakan menuju tembolok.  Jika berat esophagus ayam tidak pada kisaran normal ini  dapat dipengaruhi oleh pemberian pakan atau jenis pakan yang dikonsumsi, penyakit, umur, dan jenis unggas. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat (Prayoga, 2006) bahwa Faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan dari berat esophagus pada ayam adalah jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis pakan, umur dan jenis kelamin.

Crop (Tembolok)

Tembolok adalah organ yang bebentuk kantung dan merupakan daerah pelebaran dari esophagus. Proses pencernaan di dalam tembolok sangat kecil terjadi. Fungsi utama dari tembolok adalah sebagai organ penyimpan pakan. Sedangkan pada itik memliki crop yang sedikit berbeda dibandingkan dengan ayam. Pada itik dan unggas air pada umumnya, crop tidak berkembang secara sempurna, tidak seperti pada ayam atau burung – burung pemakan rumput. Crop semata – mata berfungsi sebagai penampung sementara bagi makanan.

Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai crop (tembolok). Tembolok merupakan modifikasi dari oesophagus yang berperan sebagai tempat penyimpanan pakan, pakan disimpan dalam tembolok hanya sementara. Dalam tembolok sedikit bahkan tidak terjadi proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok (Yuwanta, 2004).

Proventriculus (Perut Kelenjar)

Proventriculus adalah suatu peleburan dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal). Biasanya disebut glandula stomach atau true stomach, tempat gastric juice diproduksi. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hydrochloric acid disekresi oleh glandular cell, oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan disini, akan tetapi sekresi enzim mengalir ke dalam gizzard.

Menurut Neil (2006) mengatakan  proventriculus memiliki panjang 6 cm dengan berat 7,5 sampai 10 gram. 

Ventriculus/Gizzard

 Gizzard disebut juga muscular stomach (perut otot) atau empedal. Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas usus halus. Fungsi utama empedal adalah melumatkan pakan dan mencampur dengan air menjadi pasta yang dinamakan chymne. Ukuran dan kekuatan empedal dipengaruhi oleh kebiasaan makan ayam tersebut.Ayam yang dipelihara empedalnya lebih kuat dari pada ayam yang dikurung (Yuwanta, 2004).   

Mukosa permukaan gizzard mensekresikan coilin yang berfungsi melindungi permukaan empedal terhadap kerusakan yang mungkin di sebabkan oleh pakan atau zat lain yang tertelan. Didalam gizzard terjadi pencernaan secara mekanik yang dibantu oleh grit (bebatuan) untuk membantu memecah pakan. Partikel pakan yang lebar besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat.Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam. Gastric juice tidak dapat bekerja atau mencerna cellulose, biji-bijian dan tidak dapat bekerja aktif sebelum makanan tadi dihaluskan dan dihomogenkan oleh fungsi gizzard. Gizzard juga berfungsi sebagai filter, bahkan makanan yang telah halus masuk kedalam duodenum satu menit setelah terbentuk ingesta.

Usus Halus (Duodenum, Jejenum dan Ileum)

Usus halus terbagi menjadi 3 takni duodenum, jejenum, dan ileum. Duodenum terdapat pada bagian paling atas dari usus halus dan panjangnya mencapai 24 cm. pada bagian ini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis dari nutrien kasar berupa pati, lemak, dan protein. Penyerapan hasil akhir dari proses ini sebagian besar terjadi di duodenum. Duodenum merupakan tempat sekresi enzim dari pankreas dan getah empedu dari hati. Getah empedu mengandung garam empedu dan lemak dalam bentuk kholesitokinin-pankreosimin berisi kolesterol dan fosfolipid (Yuwanta, 2004). Menurut Hamsah (2013) menyatakan bahwa berat duodenum ayam umur 35 hari adalah 4 gram. Berdasarkan literatur, diketahui bahwa  berat duodenum berada di atas kisaran normal.

Jejunum merupakan kelanjutan dari duodenum yakni terjadi pencernaan namun dengan frekuensi absorpsi yang masih kecil. Dalam jejunum terjadi proses penyerapan zat makanan yang belum diselesaikan di duodenum sampai tinggal bahan yang tidak dapat dicerna (Yuwanta, 2004).

Ileum merupakan bagian usus halus yang paling banyak melakukan absorpsi. Ileum mempunyai banyak vili-vili untuk memperluas bidang penyerapan. Batas antara jejunum dengan ileum berupa tonjolan kecil disebutmicelle diverticum. Menurut Zuprizal dan Kamal (2005), berat ileum pada unggas terutama ayam adalah 15 gram walaupun bobot yang kami dapatkan berbeda tetapi tidak berbeda jauh.

Cecum (Usus Buntu)

Menurut Neil (2006), berat coecum berkisar antara 6 sampai 8 gram. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan individu serta pakan yang dikonsumsi.

Semakin tinggi pakan mengandung serat kasar tinggi, maka coeca akan berkembang karena coeca berfungsi untuk mencerna serat kasar. Dengan demikian, coecum pada itik lebih berkembang daripada pada ayam. Coecum terdiri atas dua coeca atau saluran buntu. Di dalam Coecum terjadi pencernaan mirobiologi, karena pencernaan serat kasar dilakukan oleh bakteri pencernaan serat kasar.

Usus Besar

Usus besar juga dinamakan intestinum crasum. Fungsi usus besra yaitu untuk perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses yang kemudian juga tercampur dengan urine membentuk ekskreta. Feses dan urine sebelum dkeluarkan mengalami penyerapan air sekitar 72% sampai 75%.

Kloaka

Saluran pencernaan ayam berakhir pada kloaka yang merupakan muara keluarnya ekskreta. Menurut Yuwanta (2004), feses dan urin sebelum dikeluarkan mengalami penyerapan air sekitar 72% sampai 75%. Rerata waktu yang diperlukan untuk lintas pakan di dalam saluran pencernaan unggas kurang lebih 4 jam. Muara ureter dinamakan urodeum, muara sperma pada ayam jantan disebut proktodeum, dan muara feses dinamakan koprodeum. Kloaka merupakan tempat keluarnya ekskreta karena urodeum dan koprodeum terletak berhimpitan.

Organ Pencernaan Tambahan

Pancreas

            Pancreas terletak antara duodenal loop/duodenum pada usus halus. Pancreas merupakan suatu kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin maupun sebagai kelenjar eksokrin. Sebagai kelenjar endokrin, pancreas mengsekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjar eksokrin, pancreas mensekresikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di usus halus, yaitu pancreatic juice. Cairan ini selnajutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct (saluran pancreas).

            Beberapa enzim dari pancreas di simpan dan di sekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran proteolitik. Tripsinogen adalah enzim proteolitik yang diaktifkan didalam susu halus oleh enterokinase, suatu enzim yang disekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen diaktofkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.

Hati

            Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.

Fungsi fisiologi hati sebagai berikut:

1.      Sekresi empedu.

2.      Detoksifikasi persenyawaan racun bagi tubuh.

3.      Metabolisme protein, karbohidrat, dan lipida.

4.      Penyimpan vitamin.

5.      Penyimpan karbohidrat.

6.      Destruksi sel-sel darah merah.

7.      Pembentukan protein plasma.

8.      Inaktifasi hormon polipeptida.

            Letak hati yang strategis diantara usus dan aliran darah umum, menyebabkan hati menerima darah portal, yang mengangkut zat makanan dari usus halus, kecuali lemak yang diangkat melalui pembuluh khil. Jadi lemak akan melalui duktus thorasikus masuk aliran darah venosus dekat jantung (Delmann, 41 ; Ham, 74).

Kantong empedu (gallblader)

Ayam memiliki kantong empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus

Perbedaan Konsistensi Makanan

            Setelah makanan masuk kedalam mulut, makanan akan akan langsung didorong oleh lidah menuju tembolok melalui esophagus, didalam esophagus makanan tidak mengalami pengolahan, melainkan hanya lewat sehingga makanan memiliki  tekstur yang sama seperti dari mulut. Esophagus berfungsi sebagai penghubung antara mulut dengan tembolok dan tembolok dengan proventrikulus. Esophagus menghasilkan mukosa yang membantu melincinkan makanan menuju tembolok, dinding esophagus jika di pegang akan terasa licin.

            Makanan yang telah berada ditembolok  tidak mengalami proses pengolahan, melainkan hanya beberapa saat sebelum menuju proventrikulus. Tembolok hanya sebagai alat penyimpan, sehingga tekstur makanan hampir sama ketika awal masuk.

            Proventrikulus memiliki beberapa zat yang membantu mencerna protein, didalam proventriculus tidak terjadi proses pencernaan secara mekanis sehingga keadaan makanan belum tercerna seluruhnya.

            Setelah melewati proventriculus, makanan akan masuk kedalam ventriculus atau lambung sejati, di sini makanan akan di cerna secara mekanis dibantu oleh butiran kerikil-kerikil kecil yang berada di dalam ventriculus, makanan teksturnya lebih halus.

            Pada usus halus, pencernaan lebih spesifik, seperti penyerapan vitamib, karbohidrat, mineral dll. Pada bagian ini makanan telah benar-benar halus. Serat kasar akan masuk kedalam usus buntu atau cecum.

            Ada usus besar, hanya tersisa air yang berfungsi untuuk menjaga kebutuhan air di tubuh ayam dan di kloaka sisa makanan yang tidak dapat dicerna seperti urine akan dikeluarkan melalui organ ini.

 

BAB IV

KESIMPULAN

            Sistem pencernaan pada ternak unggas terdiri terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventriculus, ventriculus, usus halus (duodenum, jejenum, ileum), cecum, usus besar, kloaka. Selain itu terdapat organ tambahan yang melekat pada organ pencernaan ayam yaitu hati, kantong empedu dan pancreas.

            Proses mencerna makanan terjadi berbeda-beda pada setiap organ pencernaan. Proses mencerna makanan di mulai dari mulut yang menelan makanan melewati esophagus dan berhenti di tembolok kemudian menuju proventriculus untuk mencerna protein, lalu di ventriculus terjadi makanan dicerna secara mekanis, pada usus halus terjadi penyerapan vitamin, mineral dll, di usus besar tempat penyerapan air dan makanan yang tidak bisa dicerna dikeluarkan melalui kloaka.

            Pada setiap organ, konsistensi makanan berbeda-beda, kondisi makanan di tembolok berbeda dengan proventriculus, dan seterusnya. Hal ini dikarenakan setiap organ pencernaan terjadi proses pencernaan yang berbeda-beda.




 

      

       

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah

 Cara Membuat Pupuk Bokasi untuk Tanaman Hias di Rumah     Pandemi covid-19 menuntut masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah dar...