BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pencernaan
adalah rangkaian penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan
dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh
jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatuperubahan fisik dan
kimia dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Proses
pencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih komplek
dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya. Alat pencernaan terdiri atas saluran
yang memanjang mulai dari mulut sampai ke usus dan berakhir di lubang pelepasan
atau anus. Ayam memiliki pencernaan yang sederhana. Oleh sebab itu hanya
tersedia tempat yang sempit untuk kehidupan jasad renik dalam usus yang
diperlukan untuk membantu mencerna pakan.
Ternak unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan
konsumen terhadap kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan produk peternakan
membuktikan bahwa usaha peternakan dewasa ini mengalami kemajuan. Diantara
produk-produk tersebut unggas memegang peranan yang sangat penting, karena
digemari dan banyak dikenal oleh masyarakat.
Sistem saluran pencernaan terdiri
atas saluran yang dilapisi oleh membran mukosa yang berhubungan dengan kulit
luar, pada mulut dan anus. Empat lapisan yang menyusun dinding saluran
pencernaan dari luar ke dalam adalahepitel squamous (di dalam bagian glandular
dari perut serta kolon sederhana), lamina propria (termasukmukosa dan sub
mukosa muskularis), otot-otot (seran lintang esophagus, otot halus, pada bagian
selainnyaesofagus yang umumnya bagian dalam sirkuler juga bagian
luarlongitudinal), arah kaudal terhadap diafragma serta yang menutupi sebagian
besar saluran pencernaan (suatu penutupserosa bagian luar yang disebut
peritonium viseral) (Frandson,2000).
Saliva atau kelenjar ludah dalam
jumlah sedikit dikeluakan dalam mulut untuk membantu menelan makanan untuk
melicinkan makanan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ke tembolok
(Akoso, 1998).
Organ pencernaan ayam terdiri atas mulut, faring, esophagus, tembolok,
lambung,kelenjar, lambung otot, usus halus, usus buntu, usus besar, kloaka, dan
alat asesoris yang berupahati, limpa, dan pankreas (Anggorodi, 1994)
Kerongkongan atau esophagus adalah saluran yangmenuju ke tembolok dan terus
berlanjut ke proventriculus.Bagian esophagus memilikikemampuan untuk mengembang
sehingga menjadi tembolok.Tembolok memiliki bentuk menyerupai
kantung.Pakan disimpan dalam tembolok untuk sementara, di sini terjadi
pelunakandan pencernaan pendahuluan yang dibantu oleh enzim. Pakan yang berupa
serat kasar dan biji- bijian tinggal di tembolok selama beberapa jam untuk
proses pelunakan dan pengasaman(Akoso, 1998)
Pencernaan pakan di dalam perut kelenjar hanya kecil peranannya karena
makananhanya tinggal sebentar di dalam organ ini dalam waktu yang relatif
singkat (Akoso, 1998).
Sebagian besar pencernaan
terjadi di dalam usus halus. Proses penyerapan makanan juga mulai
terjadi pada usus halus. Lapisan dalam usus halus mempunyai bangunan yang
berupa tonjolan-tonjolanyang berlipat-lipat, halus, dan jumlahnya sangat
banyak, yang disebut villi berfungsi memperluas permukaan absorbsi dari
usus halus (Akoso, 1998).
Proses pencernaan pada unggas berlangsung
sangat cepat, hanya memerlukanwaktu 2,5 jam untuk unggas betina bertelur dan
8-12 jam pada ayam betina tidak bertelur,untuk perjalanan dari mulut ke kloaka
(Sarwono, 1993)
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari parktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui berbagai organ
pencernaan ayam dan organ reproduksi ayam betina
2. Memahami fungsi dari organ
percernaan ayam dan reproduksi ayam betina.
Petunjuk Pelaksanaan
Adapun
petunjuk pelaksaan prakikum adalah sebagai berikut
- Sembelih seekor ayam dari jenis
dan tipe ayam apapun
- Letakkan ayam diatas meja bedah
atau alas lain yang bersih dalam posisi terlentang.
- Sayat kedua pangkal paha sampai
persediannya lepas menggunakan pisau.
- Bedah tubuh ayam dengan
hati-hati.
a.
Mulai dari dari daerah ujung
pubis dan ujung belakang tulang dada (sternum)
b.
Perhatikan semua organ, jangan
sampai rusak.
c.
Gunakan pinset dan gunting untuk
menyelamatkan semua organ.
d.
Arahkan sayatan kedepan (cranial)
e.
Potong tulang corocoid , tulang selangka (clavicula), dan tulang rusuk bagian
bawah sehingga perut dan dada terlepas.
- Cari organ-organ yang termasuk
kedalam kelompok alat pencernaan mulai dari esophagus sampai kloaka.
- Keluarkan semua organ dari dalam
tubuh ayam.
- Amati bagian-bagian pencernaan
ayam mulai dari bagian interior sampai bagian posterior.
a.
Esophagus
b.
Crop/tembolok
c.
Proventriculus
d.
Ventriculus/gizard/lambung sejati
e.
Hati
f.
Kantong empedu
g.
Pancreas
h.
Limpa
i.
Duodenum
j.
Usus buntu/ceca
k.
Usus besar
l.
Kloaka
- Lepaskan pancreas dari duodenum.
- Lepaskan hati dan kantong empedu
dari duodenum. Perhatikan bahwa kantong empedu berhubungan dengan lobus kanan hati.
- Lepaskan mesenterium dari duodenum.
- Buka esophagus, tembolok, proventriculus, vetriculus, duodenum, ceca dan
usus besar. Gunakan gunting, perhatikan isinya, bandingkan perbedaan
konsistensi makanan dalam setiap bagain tersebut.
- Lepaskan dinding dalam (epitelium) ventrikulus, gunakan tangan, amati
otot-otot ventrikulus dan bandingkan tebalnya dengan otot bagian lain pada no
11
- Bersihkan alat-alat dan buang bekas praktikum.
- Kembalikan alat-alat ke tempa semula.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian-bagian
Alat Pencernaan pada Ayam
Esophagus (Kerongkongan)
Esopagus membentang disepanjang
leher dan thorax, kemudian berakhir
di proventriculus, merupakan
penghubung antara dasar mulut (pharynx)
dengan crop dan ventriculus. Esophagus menghasilkan mukosa yang berfungsi untuk
membantu melicinkan pakan menuju tembolok. Jika berat esophagus ayam
tidak pada kisaran normal ini dapat
dipengaruhi oleh pemberian pakan atau jenis pakan yang dikonsumsi, penyakit,
umur, dan jenis unggas. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat (Prayoga, 2006) bahwa Faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan
dari berat esophagus pada ayam adalah jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis
pakan, umur dan jenis kelamin.
Crop (Tembolok)
Tembolok adalah organ yang bebentuk kantung dan merupakan
daerah pelebaran dari esophagus. Proses pencernaan di dalam tembolok
sangat kecil terjadi. Fungsi utama dari tembolok adalah sebagai organ penyimpan
pakan. Sedangkan pada itik memliki crop yang sedikit berbeda dibandingkan
dengan ayam. Pada itik dan unggas air pada umumnya, crop tidak berkembang
secara sempurna, tidak seperti pada ayam atau burung – burung pemakan rumput. Crop
semata – mata berfungsi sebagai penampung sementara bagi makanan.
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang
melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai crop (tembolok). Tembolok merupakan
modifikasi dari oesophagus yang berperan sebagai tempat penyimpanan
pakan, pakan disimpan dalam tembolok hanya sementara. Dalam tembolok sedikit
bahkan tidak terjadi proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi saliva dari
mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok (Yuwanta, 2004).
Proventriculus (Perut Kelenjar)
Proventriculus adalah
suatu peleburan dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).
Biasanya disebut glandula stomach atau true stomach, tempat gastric juice
diproduksi. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan
hydrochloric acid disekresi oleh glandular cell, oleh karena pakan berlalu
cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan disini,
akan tetapi sekresi enzim mengalir ke dalam gizzard.
Menurut Neil (2006) mengatakan proventriculus memiliki
panjang 6 cm dengan berat 7,5 sampai 10 gram.
Ventriculus/Gizzard
Gizzard disebut juga muscular stomach (perut otot) atau empedal.
Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas usus halus. Fungsi
utama empedal adalah melumatkan pakan dan mencampur dengan air menjadi pasta
yang dinamakan chymne. Ukuran dan kekuatan empedal dipengaruhi oleh
kebiasaan makan ayam tersebut.Ayam yang dipelihara empedalnya lebih kuat dari
pada ayam yang dikurung (Yuwanta, 2004).
Mukosa permukaan gizzard
mensekresikan coilin yang berfungsi melindungi permukaan empedal terhadap
kerusakan yang mungkin di sebabkan oleh pakan atau zat lain yang tertelan.
Didalam gizzard terjadi pencernaan secara mekanik yang dibantu
oleh grit (bebatuan) untuk membantu memecah
pakan. Partikel pakan yang lebar besar menyebabkan kontraksi juga semakin
cepat.Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui
saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa
menit, tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal di gizzard untuk
beberapa jam. Gastric juice tidak dapat bekerja atau mencerna cellulose,
biji-bijian dan tidak dapat bekerja aktif sebelum makanan tadi dihaluskan dan
dihomogenkan oleh fungsi gizzard. Gizzard juga berfungsi sebagai filter, bahkan
makanan yang telah halus masuk kedalam duodenum satu menit setelah terbentuk
ingesta.
Usus Halus (Duodenum, Jejenum dan Ileum)
Usus halus terbagi menjadi 3 takni duodenum,
jejenum, dan ileum.
Duodenum terdapat
pada bagian paling atas dari usus halus dan panjangnya mencapai 24 cm. pada
bagian ini terjadi pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis dari
nutrien kasar berupa pati, lemak, dan protein. Penyerapan hasil akhir dari
proses ini sebagian besar terjadi di duodenum. Duodenum merupakan
tempat sekresi enzim dari pankreas dan getah empedu dari hati. Getah empedu
mengandung garam empedu dan lemak dalam bentuk kholesitokinin-pankreosimin
berisi kolesterol dan fosfolipid (Yuwanta, 2004). Menurut Hamsah (2013)
menyatakan bahwa berat duodenum ayam umur 35 hari adalah 4 gram.
Berdasarkan literatur, diketahui bahwa
berat duodenum berada di atas kisaran normal.
Jejunum merupakan
kelanjutan dari duodenum yakni terjadi pencernaan namun dengan
frekuensi absorpsi yang masih kecil. Dalam jejunum terjadi
proses penyerapan zat makanan yang belum diselesaikan di duodenum sampai
tinggal bahan yang tidak dapat dicerna (Yuwanta, 2004).
Ileum merupakan bagian usus
halus yang paling banyak melakukan absorpsi. Ileum mempunyai
banyak vili-vili untuk memperluas bidang penyerapan. Batas antara jejunum dengan ileum berupa
tonjolan kecil disebutmicelle diverticum. Menurut Zuprizal dan Kamal (2005), berat ileum pada
unggas terutama ayam adalah 15 gram walaupun bobot yang kami dapatkan berbeda
tetapi tidak berbeda jauh.
Cecum (Usus Buntu)
Menurut Neil (2006), berat coecum berkisar
antara 6 sampai 8 gram. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan individu serta
pakan yang dikonsumsi.
Semakin tinggi pakan mengandung serat kasar tinggi, maka coeca akan
berkembang karena coeca berfungsi untuk mencerna serat kasar.
Dengan demikian, coecum pada itik lebih berkembang daripada
pada ayam. Coecum terdiri atas dua coeca atau
saluran buntu. Di dalam Coecum terjadi pencernaan mirobiologi,
karena pencernaan serat kasar dilakukan oleh bakteri pencernaan serat kasar.
Usus Besar
Usus besar juga dinamakan intestinum
crasum. Fungsi usus besra yaitu untuk perombakan partikel pakan yang
tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi feses yang kemudian juga tercampur
dengan urine membentuk ekskreta. Feses dan urine sebelum dkeluarkan mengalami
penyerapan air sekitar 72% sampai 75%.
Kloaka
Saluran
pencernaan ayam berakhir pada kloaka yang merupakan muara keluarnya
ekskreta. Menurut Yuwanta (2004), feses dan urin sebelum dikeluarkan mengalami
penyerapan air sekitar 72% sampai 75%. Rerata waktu yang diperlukan untuk
lintas pakan di dalam saluran pencernaan unggas kurang lebih 4 jam. Muara
ureter dinamakan urodeum, muara sperma pada ayam jantan disebut
proktodeum, dan muara feses dinamakan koprodeum. Kloaka merupakan tempat
keluarnya ekskreta karena urodeum dan koprodeum terletak
berhimpitan.
Organ Pencernaan Tambahan
Pancreas
Pancreas
terletak antara duodenal loop/duodenum pada usus halus. Pancreas merupakan
suatu kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar endokrin maupun sebagai kelenjar
eksokrin. Sebagai kelenjar endokrin, pancreas mengsekresikan hormon insulin dan
glukagon. Sementara sebagai kelenjar eksokrin, pancreas mensekresikan cairan
yang diperlukan sebagai proses pencernaan di usus halus, yaitu pancreatic juice. Cairan ini selnajutnya
mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic
duct (saluran pancreas).
Beberapa
enzim dari pancreas di simpan dan di sekresikan dalam bentuk inaktif dan
menjadi aktif pada saat berada di saluran proteolitik. Tripsinogen adalah enzim
proteolitik yang diaktifkan didalam susu halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang disekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen diaktofkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan
kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease, lipase dan
amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Hati
Dari
perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena
portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari
dua lobi besar.
Fungsi
fisiologi hati sebagai berikut:
1. Sekresi empedu.
2. Detoksifikasi persenyawaan racun
bagi tubuh.
3. Metabolisme protein, karbohidrat,
dan lipida.
4. Penyimpan vitamin.
5. Penyimpan karbohidrat.
6. Destruksi sel-sel darah merah.
7. Pembentukan protein plasma.
8. Inaktifasi hormon polipeptida.
Letak
hati yang strategis diantara usus dan aliran darah umum, menyebabkan hati
menerima darah portal, yang mengangkut zat makanan dari usus halus, kecuali
lemak yang diangkat melalui pembuluh khil. Jadi lemak akan melalui duktus
thorasikus masuk aliran darah venosus dekat jantung (Delmann, 41 ; Ham, 74).
Kantong empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi
beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke
usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar
empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara pada seluran sebelah
kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui
bagian ini secara langsung ke usus
Perbedaan Konsistensi Makanan
Setelah makanan masuk kedalam mulut,
makanan akan akan langsung didorong oleh lidah menuju tembolok melalui
esophagus, didalam esophagus makanan tidak mengalami pengolahan, melainkan
hanya lewat sehingga makanan memiliki
tekstur yang sama seperti dari mulut. Esophagus berfungsi sebagai
penghubung antara mulut dengan tembolok dan tembolok dengan proventrikulus.
Esophagus menghasilkan mukosa yang membantu melincinkan makanan menuju
tembolok, dinding esophagus jika di pegang akan terasa licin.
Makanan yang telah berada
ditembolok tidak mengalami proses
pengolahan, melainkan hanya beberapa saat sebelum menuju proventrikulus.
Tembolok hanya sebagai alat penyimpan, sehingga tekstur makanan hampir sama
ketika awal masuk.
Proventrikulus memiliki beberapa zat
yang membantu mencerna protein, didalam proventriculus tidak terjadi proses
pencernaan secara mekanis sehingga keadaan makanan belum tercerna seluruhnya.
Setelah melewati proventriculus,
makanan akan masuk kedalam ventriculus atau lambung sejati, di sini makanan
akan di cerna secara mekanis dibantu oleh butiran kerikil-kerikil kecil yang
berada di dalam ventriculus, makanan teksturnya lebih halus.
Pada usus halus, pencernaan lebih
spesifik, seperti penyerapan vitamib, karbohidrat, mineral dll. Pada bagian ini
makanan telah benar-benar halus. Serat kasar akan masuk kedalam usus buntu atau
cecum.
Ada usus besar, hanya tersisa air
yang berfungsi untuuk menjaga kebutuhan air di tubuh ayam dan di kloaka sisa
makanan yang tidak dapat dicerna seperti urine akan dikeluarkan melalui organ
ini.
BAB IV
KESIMPULAN
Sistem
pencernaan pada ternak unggas terdiri terdiri dari mulut, esophagus, crop,
proventriculus, ventriculus, usus halus (duodenum, jejenum, ileum), cecum, usus
besar, kloaka. Selain itu terdapat organ tambahan yang melekat pada organ
pencernaan ayam yaitu hati, kantong empedu dan pancreas.
Proses
mencerna makanan terjadi berbeda-beda pada setiap organ pencernaan. Proses
mencerna makanan di mulai dari mulut yang menelan makanan melewati esophagus
dan berhenti di tembolok kemudian menuju proventriculus untuk mencerna protein,
lalu di ventriculus terjadi makanan dicerna secara mekanis, pada usus halus
terjadi penyerapan vitamin, mineral dll, di usus besar tempat penyerapan air
dan makanan yang tidak bisa dicerna dikeluarkan melalui kloaka.
Pada
setiap organ, konsistensi makanan berbeda-beda, kondisi makanan di tembolok
berbeda dengan proventriculus, dan seterusnya. Hal ini dikarenakan setiap organ
pencernaan terjadi proses pencernaan yang berbeda-beda.